BARISAN ANSOR SERBAGUNA ( BANSER )



Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) merupakan satuan khusus di bawah naungan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang memiliki fungsi utama sebagai garda terdepan dalam menjaga kiai, ulama, dan simbol-simbol Nahdlatul Ulama, serta mempertahankan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.Sebagai bagian dari tradisi perjuangan Nahdlatul Ulama, Banser hadir tidak hanya sebagai pasukan pengamanan, tetapi juga sebagai pelopor pengabdian sosial dan kemanusiaan bagi masyarakat luas.

Sejarah Singkat

Cikal bakal Banser berawal dari organisasi kepanduan bernama Barisan Ansor Nahdlatul Oelama (BANOE) yang didirikan pada tahun 1937 di Malang, Jawa Timur. Pembentukannya digagas oleh Ansor Cabang Malang di bawah pimpinan Syamsul Islam, yang saat itu juga menjabat sebagai Ketua Ansor Nahdlatul Oelama (ANO) Cabang Malang. Tujuan utama organisasi ini adalah membentuk generasi muda yang memiliki semangat nasionalisme, kedisiplinan, dan tanggung jawab bela negara, sejalan dengan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia. Keberadaan BANOE semakin diakui secara luas setelah mendapatkan pengakuan resmi dari Nahdlatul Ulama dalam Muktamar ke-15 di Surabaya. Pada muktamar tersebut, disahkan berbagai ketentuan organisasi seperti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), seragam resmi, mars, serta atribut keanggotaan lainnya. Sebagai organisasi kepanduan, BANOE aktif menyelenggarakan kegiatan yang memperkuat fisik dan mental kadernya, antara lain latihan baris-berbaris, pelatihan dasar pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK), serta pembinaan karakter dan disiplin. Seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika politik nasional, pada tahun 1962 BANOE secara resmi dilembagakan menjadi Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Langkah ini dilakukan sebagai bentuk penataan organisasi serta respons terhadap situasi sosial-politik yang semakin kompleks. Banser kemudian ditetapkan sebagai satuan khusus di bawah Gerakan Pemuda Ansor, dengan tugas utama menjaga keamanan, mengawal kegiatan keagamaan, dan membela kepentingan umat serta bangsa. Nama Banser semakin dikenal publik pada masa peristiwa G30S/PKI tahun 1965, ketika para anggotanya turut membantu aparat keamanan dalam menjaga stabilitas dan menumpas ancaman ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Peran aktif Banser dalam menjaga ketertiban di berbagai daerah, terutama di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Barat, memperkuat citra organisasi ini sebagai barisan yang loyal terhadap bangsa dan ulama. Sejak saat itu, Banser tidak hanya dikenal sebagai pasukan pengamanan kegiatan Nahdlatul Ulama, tetapi juga berkembang menjadi organisasi yang berperan penting di bidang sosial, kemanusiaan, kebencanaan, dan bela negara. Hingga kini, semangat pengabdian yang diwariskan sejak masa BANOE tetap dijaga oleh seluruh kader di Indonesia, termasuk di Satkoryon Banser Kertosono, yang terus berkhidmat.

Tugas & Peran Banser

  • Menjadi pasukan pengamanan kegiatan NU dan masyarakat.
  • Mengawal dakwah dan perjuangan para ulama.
  • Terlibat aktif dalam kebencanaan dan sosial kemasyarakatan.
  • Membina kedisiplinan dan semangat bela negara bagi pemuda NU.

Kegiatan Banser Kertosono

Banser Kertosono rutin mengadakan kegiatan sosial, pengamanan acara NU, latihan fisik, serta pelatihan kaderisasi demi memperkuat barisan.

Posting Komentar

0 Komentar

Entri yang Diunggulkan

Khidmah Tanpa Batas, Banser Satkoryon Kertosono Amankan Haul Akbar 2025 di Pondok Pesantren Al Mustofa